Wanita Menuntut Ilmu, Mengapa TIDAK?

Hmm, bagaimana bila RA. Kartini, Sang Pelopor EMANSIPASI ini tidak pernah ada, ketika zaman penjajahan Belanda... Di kala Bangsa Indonesia masih dalam bayang – bayang Belanda, dan perempuan masih dianggap makhluk yang tidak pantas menuntut ilmu

Padahal Islam mengajarkan:
Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah). (HR. Ibnu Majah)

Tuh kan ga cuma laki – laki aja yang boleh sekolah, perempuan juga boleh bahkan wajib
RA Kartini tentu menyadari bahwa bangsanya harus berubah, KAUM WANITA harus mendapatkan haknya untuk menuntut ilmu.
Dan saya sempat berpikir seandainya RA. Kartini tidak memperjuangkan hak wanita untuk menuntut ilmu,maka jadinya mungkin akan sperti ini:
  1.  Ga akan ada yang namanya Sri Mulyani atau Presiden Megawati yang mengharumkan nama Indonesia 
  2. Sekretaris setiap organisasi mungkin mayoritas akan mempunyai tulisan bak ceker ayam (biasanya lelaki tulisannya suka cepat 
  3. Tidak akan ada istilah polwan maupun akpol 
  4. Kalo semua perempuan indonesia tidak berpendidikan yah jadinya:
·         Gada Bu Mate, Bu Sejarah, Psikiater wanita, Dokter wanita dan semua pekerjaan berijazah yang pake wanita
·         Daftar nama di absen kelas isinya berlabel “L” semua
·         Danu organisasi yang jualan semuanya laki2
·         Sekolah isinya laki2 semua, dari Bapak – bapak, Mas – mas, Sampe aa - aa
·         Dan selebihnya pikirkan sendiri

 padahal perempuan memiliki banyak potensi  dan kelebihan:
  1. Perempuan biasanya teliti, dan penuh dengan daya estetis dalam mengerjakan sesuatu 
  2. Memiliki perasaan lembut sehingga seringkali anak murid lebih dekat sama guru wanita dibanding guru pria 
  3. Feeling perempuan kadang kuat
  4. Mayoritas perempuan suka mempercantik catatan pelajarannya , dengan stabilo berwarna atau juga gambar bunga2 (wkwkw) sehingga enak dibaca dan bagus jadi note buat nyiapin ujian
  5. Perempuan cenderung menyadari animo orang terhadapnya, sehingga bisa sigap menghentikan langkahnya yang ternyata kurang baik 
  6. Dan selebihnya pikirkan sendiri
Ø 
Ø  
Namun, se”EMANSIPASI” apapun perempuan dan lelaki jelas2 kodratnya berbeda. Oleh karena itu perempuan masa kini harus bisa mengenali batas yang diperbolehkan agar tidak melakukan hal – hal yang tidak sesuai dengan kodratnya wanita

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bermalam Ala Gelandangan di Ibukota

Pantun Memantun Bersama Nabila

Jangan Mau Kehilangan KTM ITB