Sempur, Tempat Pentransformasian Harga


Latar Belakang
Senin ini, ane olahraga lari..
Abis lari karena kebiasaan sistem regulasi yang hobi membuang air sehingga ane dehidrasi, jadinya ane putuskan buat beli sebotol teh pucuk harum melati < mangap klo salah nama


Pembahasan
Ane        : Bang sebotol Teh pucuk harum berapa?
Abang2  : 3000 rupiah
Hmm setahu ane , ibu ane waktu beli di warung karma (warung deket masjid di daerah ane) harganya ngan 2500 sewang kok, kalo kata temen ane sih di Sempur udah biasa jadi tempat syuting “transformer” alias area pentransformasian harga yang tadinya segundal jadi selangit.  Sebagai contoh:
___________________________________________________________________
Harga Niui green Tea di eceran
3500 an
Pas di sempur
Jadi 5000 bagi yang pake gerobak, 6000 bagi warung ‘tertentu’
___________________________________________________________________
Harga Mizone di Giant Sindang Barang
2900 an
Pas di Sempur
Jadi 5000 an
___________________________________________________________________


Tapi     ane nyadar juga, ga cuma Sempur yang harganya bisa naik gitu, yang namanya tempat keramaian atau pusat olahraga pasti harganya bakal melambung dari harga warung biasa, entah itu karena faktor:
~Si abang2 atau mpok2nya musti bayar tempat ke petugas kebersihan, atau oknum2 tertentu
(hal itu juga pernah ane alamin pas Garage Sale DKM)
~Klo ga dinaikkin harganya bakal rugi, soalnya kena biaya transport atau bensin, dll.
~Atau karena emang penjualnya pengen UNTUNG GEDE !

Saran ane, kalo mau berolahraga atau beraktivitas di Sempur dan pusat olahraga lainnya, mending mampir dulu ke Swalayan atau warung terpercaya terdekat. Beli deh snack2 kecil, atau minuman ion, teh, dsb. supaya kita bisa beli dengan harga yang murah dan menyenangkan, jangan beli pas di pusat olahraganya… dijamin bakal gigit jari atau BT sendiri deh, karena harga menjadi tinggi tak seperti biasanya. Ujung2nya jadi suudzon sama pedagang. Kan sayang juga kalo di warung harganya 4000 an, pas di sana 
jadi 5000 an… Mending 1000 nya buat:
sedekah, infak, tambahan ongkos dan jajan, atau bisa juga buat beli Cabe… Betul Tidak?  


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bermalam Ala Gelandangan di Ibukota

Pantun Memantun Bersama Nabila

Jangan Mau Kehilangan KTM ITB