Sekilas Kamis Ini

Smansa yang bergiliran dgn Spensa menggunakan lapangan basket pada hari kamis sbg area upacara Bendera
Kerasa aneh ga sih pas lu bilang: “Lapor upacara pengibaran bendera merah putih pada hari KAMIS….
Jujur, lidah ane kelu saat kata ‘kamis’ hendak diucap, dan hampir - hampir kepeleset jadi ‘senin’

Note: saat upacara ane jadi tura

Tak disangka pemimpin upacara, lidahnya kepeleset mengucap kata “upacara bendera” menjadi “apel”
(hmm, efek dari terlalu banyak latihan buat apel bintal daripada buat upacara bendera nih!!!)

Lalu…
Pas ane beli Teh Melon di Kantin, yang ada malah dapet Teh rasa Es Batu, secara komposisi es batunya lebih banyak dari teh dan cairan sirup melonnya itu sendiri.
(Kebayang serasa minum ribuan E-coli)

Kemudian…

Senja datang

Di balik ruangan bertutupkan kresek hitam terdengar gemuruh kemarahan yg terkungkung dinding bisu
Begitu menggelegar, hingga kami berempat yg sedang membuat ID CCPK *** tertegun sejenak
Di dalam situ mereka pasti kalut dan mikir
“Hmm, benar juga yg dibilang Teh*piip*, ikut ‘itu’ tuh capek.”
Tapi ane yakin, semua orang2 yg sedang dibina di dalam ruangan itu ikhlas memberikan apa yg mereka mampu berikan untuk ‘itu’.
Meski harus pulang malem, meski menghabiskan guliran waktu dengan berpikir di bawah pressure. Toh mereka orang yg terpilih dan memilih untuk ikhlas membopong smansa.

Di Perjalanan Pulang Sepanjang Senja Jalan Kapten Muslihat

Dwiyan dan Ivan berjalan bersama laksana 2 sejoli yg tak dapat dipisahkan
Sedangkan saya dibelakang mereka(karena trotoarnya sempit ga muat tiga an)
Gimana cara mereka berdua bisa bersatu kayak gini ya?
Dwiyan dari divisi utama DKM
Ivan dari  divisi utama KIR
Mana irisannya???  O_o
Tau ah elap, toh hari juga udah makin gelap 
Yang jelas ane paham, beda ekskul bukanlah tembok pembatas relasi









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bermalam Ala Gelandangan di Ibukota

Pantun Memantun Bersama Nabila

Jangan Mau Kehilangan KTM ITB