Kau... Buku Penilaian...

Jantung ini berdegup semakin kencang
Menghitung detik menit menjelang penyerahan
Tak terkira menahan sesal di dada
Walau meringis harapan masih ada

Dan engkau buku penilaian
Bolehkah ku berharap
Akan adanya angka perkasa demi masa yang cerah
Meski ku tak pantas melihatnya
Karena usaha belum genap
Meski nyatanya sial merundung
Dan realita agaknya menyangsikan

Kubertanya pada hari esok
Namun ia enggan tuk bocorkan
atau, ia khawatir aku kan jatuh pingsan

Biar saja apapun nanti yang akan kulihat
itulah anggapan mereka
itulah prediksi mereka
itulah aku di mata mereka
proses memang selalu bertepuk sebelah tangan
toh hanya hasil segala - galanya

Berdoa dalam diam
Semoga keadilan  kali ini tidak tinggal diam


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bermalam Ala Gelandangan di Ibukota

Pantun Memantun Bersama Nabila

Jangan Mau Kehilangan KTM ITB