Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2012

Delapan Orang yang Suka Bikin Linglung Apabila Berpapasan:

Orang yg tidak banyak omong, tampang judes Rasanya serba salah untuk menyapa mereka. Kita tidak tahu kata apa yang harus dimulai untuk berbasa basi karena ia tidak pernah memberitahu topik apa yang ia sukai, sudah begitu tampangnya yang tidak ada senyum-senyumnya seakan mengindikasikan bahwa ia tidak suka untuk disapa dan diajak berbicara Orang yang pernah terlibat cekcok batin, kata, maupun fisik. Atmosfer perang dingin rasanya jadi hambatan besar bagi kedua insan yang pernah berseteru untuk saling menyapa. Rasa gengsi menjadi faktor terbesar yang bikin mulut kita sulit untuk bicara. Bahkan, untuk sekadar senyum, kita kerap khawatir kalo senyum kita akan menggapai ruang hampa dan malah menjatuhkan harga diri kita. Orang yang pernah kita kecewakan dan ia diam tanpa pernah kita tau marah tidaknya. Kalo ini masalahnya ada pada diri kita sendiri. Memulai dan berani untuk menyapanya duluan adalah sebuah kebajikan. Memang rasanya seperti orang yang tidak ingat dosa jika meny

Ringkasan NMGBC 2012: Keberuntungan Mengejutkan

Gambar
Introduksi:  NMGBC (National Medical & General Biology Competition) adalah lomba yg diadain FKUI Usaha awal, untuk daftar ke lomba tersebut kudu bayar pake duit sendiri dulu (175.000 O_o") ,surat disposisi turun, sekolah pun ngebayarin  Saya belajar sekenanya bahkan seenaknya, soalnya emang udah pasrah ga ngerti pelajaran kedokteran. Ivan nyaranin baca Tortora, tetapi berhubung pake bahasa Inggris saya jadi males. Akhirnya persiapan saya mengikuti lomba bener - bener minim. Hari Pertama, cuma seminar dan perkenalan lomba. Kena omel Bu Mimi karena lambat banget berangkat ke Salemba(pake alasan ini itu) padahal hari mendekati sore, Malu kan tiba terlambat?  Hari Kedua, babak penyisihan, masuk ruang Basidiomycota kalo engga salah,Soal terdiri dari Biologi Umum, dan Kedokteran. Kedokterannya banyak materi aneh dan baru. Speechles karena susah ngejawab, kayaknya ga bakal masuk 60 besar dari 200 orang Hari Ketiga, pengumuman yg lolos ke semifinal, alhamdulillah peri

Apa Harapan Harus Selalu Didahului dengan Semoga?

Gambar
Meanwhile in Takbir 2012   Indonesia itu bukannya kaya akan pembendaharaan kata? Padahal masih ada opsi lain loh... ~Mudah-mudahan.... ~Harapan saya adalah.... ~Saya ingin.... ~Saya berharap.... Sudahlah, biar bagaimanapun kata semoga memang paling enak untuk diucapkan  

Seandainya Bisa Kembali Seperti Mereka...

Gambar
Orang pasti heran kalo gua kasih tau bahwa gua ngiri banget sama  anak –anak kecil itu Ya, mereka masih punya banyak waktu dan rencana panjang buat maksimalin kehidupannya dari tingkat SD sampai SMA Untuk meraih apa yang seharusnya mereka bisa dapatkan karena potensi mereka. Dan yang seharusnya bisa gua dapatkan, tapi ah sudah telanjur Totalitas  Loyalitas  Integritas  Kredibilitas

Sepertinya Memilih ITB. Tetapi Tidak, Tunggu Dulu!

Mulanya saya sebagai seorang anak Bogor berpikir, masuk ITB adalah sebuah hal yang menyenangkan. Dari PTN ini telah lahir orang – orang besar, seperti Ir. Soekarno, Habibie, Pak Raden, dan lain sebagainya. Betapa  besarnya atmosfer persaingan dalam kampus ganesha ini.  Maklumlah, juara lomba nasional dan para penyandang predikat terbaik di sekolahnya berebut kursi untuk bisa kuliah di ITB. Saya yakin kalau pun memang ada orang yang pemalas atau kurang pinter ‘hoki’ masuk sini, minimal kecipratan dan kebawa – bawa semangat bertempurnya. Lalu, ITB juga sepertinya merupakan tempat berlabuh bagi kenalan, teman, maupun sahabat saya. Saya bisa melihatnya dari wish list yang mereka tuliskan, presentase yang memilih ITB cukup dominan. Intinya, kalo saya masuk ITB bakal serasa masuk lagi ke lingkungan sosial smansa. Bagaimana tidak? Kakak kelas terbaik saya dari angkatan PK sampe angkatan BB juga banyak yang masuk situ. Tambah lagi sekarang teman – teman saya pada ikutan ke sana juga. U

Ketika Kacamata Orang Lain Menguji Hati Nuranimu

Gambar
Mendengar sahabat terbaikmu dikomentari miring oleh kawan-kawanmu adalah momen tercanggung yang menguji hati nurani. Lu bisa tau pandangan orang terhadap sahabatmu, dan buru-buru memberi saran kepadanya agar sedikit demi sedikit berubah, atau malah lu terbawa emosi membara jika tidak berpikir jernih.   “Si anu begini, begitu, gua ga suka loh sama sifatnya yang kayak gitu.” “Iya gua jg, gua ga habis pikir bagaimana dia begini dan begitu.” Dan saat itu lu ada di situ, dan mereka tidak mengetahui bahwa lu sebenarnya adalah temen baik dia. Lu lebih tau mengapa dan bagaimana tentang sahabatmu sebenarnya, dibandingkan mereka yang hanya tau efeknya doang.  Lu cuma bisa tertawa, tapi bingung mau menanggapi bagaimana… Memang dengan mendengarkannya, lu bisa tau aib sahabatmu, dan menemukan solusi serta cara untuk menanggulanginya,  tetapi di sisi lain rasanya lu ingin: memelintir lidah mereka sampai tidak bisa berkata –kata lagi Momen itu saat terbaik untuk menguji

11 Alasan yang Membuat Kuliah Nampak Tidak Menyenangkan

Gambar
Tidak ada istilah dispen saat kuliah Lomba berbentuk LCT tidak ada, kebanyakan adalah lomba karya ilmiah Dosen tidak sepeduli dan seprotektif guru Individualisme begitu nyata Nilainya cuma rentang 1,00 – 4,00. Selamat tinggal angka 80,dan 90! :’( Tidak ada yang namanya dualisme lagi, segalanya sudah dikhususkan Tidak ada lagi peringatan dari Pak B** mengenai rambut, Bu L**** atau Bu W**** tentang pentingnya mengerjakan tugas, dan bapak ibu guru lainnya yang tak pernah bosan memperingatkan   Ga akan ada lagi Tidak ada OSN yang nginepnya sampe seminggu :( Tidak ada kultum pagi sebelum KBM Tidak ada lagi yang namanya: Abis Bahasa Jerman itu Tik, abis TIK yaitu Sejarah dsb… Tidak ada lagi nuansa ‘childish’ itu, baik di organisasi maupun saat perkuliahan  Dan ane masih sulit percaya bahwa sekarang sudah waktunya    mempersiapkan bekal meninggalkan dunia SMA Oh Tuhan, apa dunia perkuliahan segersang itu?