Efek Domino Dihapusnya RSBI



Photo by yuginifty 

Berbagai pertanyaan memutar di kepala. Mahkamah Konstitusi telah mengetukkan palunya. Terlepas dari itu, apakah dengan dibubarkannya RSBI memiliki dampak buruk bagi warganya, termasuk gua yang selama ini mendapat nilai plus karena status tersebut?

Coba cek satu - satu. Ketika SMA ini tak lagi menyandang RSBI akankah:
  • Uang SPP lekas turun? Kalo iya ini tentu meringankan beban orang tua peserta didik, tetapi itu berarti pula kalau AC di dalam kelas harus lekas dicabut, proyektor mungkin juga turut dinon-aktifkan, dengan dalih biaya listrik yang harus dikurangi berhubung mereduksinya kucuran dana untuk membayar ke PLN. AC mati? Tentu saja butuh adaptasi yang tidak sebentar bagi seorang ratu salju yang terpaksa hidup di gurun pasir.
  • Uji Kompetensi dihilangkan? Sepertinya begitu. Dulu, status RSBI lah yang membuat sebuah sekolah harus membuktikan mutu kemampuan berbahasa inggris siswanya dengan mengadakan tes uji kompetensi MIPA dalam bahasa inggris. Namun, mungkinkah kini pihak sekolah masih bersemangat mengadakannya meski hal itu tak lagi menjadi hal yang 'wajib' ? Hanya waktu yang mampu menjawabnya.
  • Sabtu tak lagi libur? Dengar-dengar hanya RSBI yang boleh memilih program, mau lima hari, atau enam hari, entahlah. Berharap sekolah lima hari masih boleh diberlakukan secara sukarela dan opsional.
  • Panitia SNMPTN Undangan tak lagi memberi pertimbangan karena semua sekolah kini standarnya sama? Sebenarnya tidak terlalu jadi masalah selama sekolah ex-RSBI itu memiliki segudang prestasi regional-internasional yang melimpah, tentulah panitia punya catatan sendiri, mudah-mudahan begitu.
  • KBM MIPA tak lagi menggunakan bahasa inggris? Lah selama ini bahasa apa toh? Kalo engga an error form of english, yah bahasa gado-gado, ga pernah tuh seharian, KBM dari awal sampe akhir ngomongnya bahasa inggris terus, emang dasarnya lebih nyaman pake bahasa Indonesia kok, buat siswa mudah menyerap pelajaran, buat guru yah ga perlu repot lagi bikin soal atau presentasi pake google translate! #eh?

Komentar

  1. entah kenapa gw selalu suka sama postingan (salah satu) blog favorit gw ini. gw setuju banget sama semua poin2nya. bahkan gw ga kepikiran cabut listrik, kebebasan memilih hari sekolah, dan lainnya. yang gw pikirin cuma spp jadi murah = ="

    BalasHapus
  2. dari pencabutan RSBI, gatau kenapa yang gue pikirin adalah :
    - OB, penjaga lab, dll yang sifatnya "honor" masih ada apa engga. Kalo ada, siapa yang bayar?
    kalo ga ada, lantas mereka nasibnya gimana?

    BalasHapus
  3. @a wawi : makasih a :D , kayaknya yang dulu RSBI spp nya ga bakal turun deh sampe Juli, cenah kemendikbud lagi lobi ke MK supaya program RSBI bisa berjalan sampe akhir juni, entah itu petaka atau anugerah, hmm :/

    @miru : kalo gada OB berarti siswa musti piket bersihin kelas ga cuma formalitas di data kelas :P . Terus mungkin yang sering terlambat/ tawuran dihukum bersihin WC kali yaa wkwk
    nasib mereka? Jangan tanya gua Mir, tanya aja Depnaker kan saat ini jadi wewenang & tanggungjawab mereka

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bermalam Ala Gelandangan di Ibukota

Pantun Memantun Bersama Nabila

Jangan Mau Kehilangan KTM ITB