Meanwhile My English Practical Test...

So Mr Su**** interviewed me for my writing about description text of Smansa.

blablablablabla.....
S: "Do you love studying in this school?"
M: "Yes it teaches me about many  lesson for the real life from its organization, like  balancing activity for studying in the class and studying in extracurricular blablabla...."
S: "So can you tell me what is the strength point of Smansa, and the weak point of Smansa too?"
M:"The strength point of smansa that it has many important students as its assets to bring it many great achievement. The weak point I think the students still are not dicipline and always break the rule, such as coming late, buying foods in canteen when the subject is held. And I don't have a solution for that."
S: "Yes I don't have too. "
(then both of us are laughing)
 blablablablabla.....

Saat itu gua merasa sehipokrit-hipokritnya manusia (note: munafik). Emang kalo dipikir-pikir siapa coba murid-murid yang sering datang terlambat tiba di sekolah atau suka beli tahu berontak pas pergantian KBM, serta pas gada guru yang masuk? Gua kan salah satunya. Lah ngomongin diri sendiri jg dong? Emang.

Namun, momen percakapan di atas adalah hal yang tak bisa terlupakan  karena gua dan Pak Su**** kala itu sama-sama mengerti mengapa sekolah acara ini tak pernah menjadi sekolah yang sebenar-benarnya teladan di kota hujan.

Benar-benar sekolah keluarga yang penuh toleransi
 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bermalam Ala Gelandangan di Ibukota

Pantun Memantun Bersama Nabila

Jangan Mau Kehilangan KTM ITB