Mengutip: Nasihat Ketika Kita Dimusuhi

"Seribu teman sangat sedikit, satu musuh terlalu banyak."
                                                                    -Anonim-

Agaknya ungkapan tersebut tidak berlebihan mengingat jiwa kita yang kadang tidak tentram jika ada satu orang saja menjelek-jelekan kita di belakang atau memalingkan muka ketika kita berpapasan dengannya. Oleh karena itu, jangan pernah berniat untuk menjahati orang lain. Sebab, terlalu banyak cara untuk menciptakan musuh , tetapi sangat sedikit kemungkinan untuk memperoleh sahabat terbaik.

Ketika googling, saya mendapati selembar suratan nasihat di dalam sebuah blog .

Akhi/Ukhti…
Siapapun yang membencimu
Siapapun yang memusuhimu

Ada satu langkah untuk menyakitinya

Untuk membuatnya gusar dan sengsara;

Satu langkah yang diridhai Allah, namun membuat musuhmu sengsara
membuatnya seperti cacing yang kepanasan

Yaitu: MEMPERBAIKI DIRI

* Dekatkan dirimu pada Illahi
* Tinggalkan segala yang dibenci Rabbi
* Basahi bibirmu dengan asma Allah

Tidak perlu kamu mendengki dan menghasut
Apalagi berbuat yang tak dibenarkan
Cukup kamu memperbaiki dirimu, niscaya kamu sudah menyakiti musuh-musuhmu, dari bangsa Jin dan Manusia

Seorang alim ulama’ pernah berwasiat:

‫‫
‪ ‬إذا أردت أن تؤذي عدوك فأصلح نفسك‬‬

“Bila kamu ingin menyakiti musuhmu, maka perbaikilah dirimu”.

Tiada senjata yang lebih ampuh, lebih dari kita memperbaiki diri sendiri

Selamat mencoba

------(*) (*)

"Bila ia tak menginginkanmu menjadi teman/sahabatnya, maka jangan kau jadikan ia sebagai musuhmu"

Terlalu berharga arti sebuah ikatan karnaNya untuk dilepaskan & terlalu hina arti sebuah permusuhan yang diciptakan..

Maafkanlah dia bila tak lagi ingin menjalin ikatan ukhuwah denganmu..
Doakanlah dia semoga اَللّهُ سبحانه وتعال menjaganya slalu dalam kebaikan..
Dan maafkanlah aq bila tak mampu menjadi teman yg baik bagimu..

 Singkat tetapi menyentuh...


SUMBER : http://areaummuasma.blogspot.com/2012/11/1-musuh-terlalu-banyak-tuk-dimiliki.html

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bermalam Ala Gelandangan di Ibukota

Pantun Memantun Bersama Nabila

Jangan Mau Kehilangan KTM ITB