Kilas Balik 2016

-Momen paling berkesan
 Momen tahun ini cukup banyak dan semuanya meninggalkan kesan yang wow. Dari mulai ikut KP, jalan-jalan ke berbagai kabupaten di Bandung demi bisa meng-upload satu foto ala-ala naturegram, maraton game of thrones season 1-5, mengurusi jadwal UTS yang saling tabrakan sampai harus meng-email dosen MRI berkali-kali. Buat saya menjalani semester 6 dan semester 7 di Teknik Fisika juga merupakan momen yang paling berkesan. Sepak terjang akademik begitu kental terasa, yang kadang bikin saya sulit menghelakan nafas. Saya harus berlagak mengerti kontrol otomatik agar mendapat nilai bagus pada mata kuliah proyek rekayasa interdisiplin antara Teknik Fisika, Teknik Kimia, dan Teknik Industri.

Sistem Kontrol pada Ball Mill Krim Chocolatos
[Laporan Mata Kuliah PRID]
Dan lucunya ketidakpahaman saya terhadap sistem kontrol terlihat pada presentasi mata kuliah Instrumentasi dan Kontrol Industri, di saat mata kuliah PRID saya mendapat nilai yang lumayan. Terpaksa menanggalkan ketidaknyamanan saya berinteraksi dengan orang lain pun yang menurut sebagian orang itu biasa adalah suatu momen yang sangat berkesan. Ketika demi selembar nilai di ol.akademik dan juga seberkas kepercayaan, saya harus memosisikan diri sebagai orang yang profesional dan tahu segala yang tidak punya catatan buruk di dunia akademik Teknik Fisika.  Kadang dalam hidup kita harus sepencitraan dan seoptimis itu, karena dengan apalagi kita bisa memberi kebermanfaatan, walau kita tahu belang diri sebenarnya seperti apa, biarlah semesta membantu berkonspirasi dan menutupi kapabilitas kita yang sebenarnya.

-Orang paling berkesan
 Terlalu banyak orang yang melintas di 2016 ini, dari yang menyebalkan, mengharukan, menghibur dan lain sebagainya baik dari teman yang sudah lama kenal ataupun yang baru terjalin hubungan. Akan tetapi, kalau disuruh menentukan maka orang itu adalah Xxx. Dia adalah kombinasi karakter orang-orang berkesan yang mengisi hati saya. Dia wanita atau juga pria. Dia mau menerima kekurangan saya, dan mau mendengarkan segala hal yang keluar dari mulut saya walaupun tidak jelas dan seringkali terkesan tidak penting. Dia mau menghabiskan waktunya bersama saya walaupun saya yakin bersama saya dia tidak terlalu mendapat faedah melainkan sedikit. Dia sering makan bersama saya hanya untuk mengobrolkan soal kehidupan. Orang itu tidak cuma satu, dua, bahkan lebih. Yang jelas akhir tahun ini saya merasa mereka memang orang-orang berharga yang harus saya jaga dan pertahankan. Ketika keadaan sudah begitu gelap dan buntu, mereka mau menuruti atau mengurusi keinginan saya yang tidak penting. Ya, sekali lagi orang yang paling berkesan itu tidak hanya satu, tetapi terdiri atas karakter-karakter yang kebetulan memang kelihatan sisi emasnya di hadapan saya.


-Film paling berkesan
  The Conjuring 2 menurut saya adalah film hantu terkece yang pernah saya tonton. Dari mulai twistnya, jumlah hantunya (ga tanggung-tanggung, ada 4 jenis hantu yang terlibat mulai dari amytiville, hantu suster, hantu pria bengkok, dan hantu pria tua), sampai keromantisan Ed terhadap Lorraine, scene ketika Ed menyanyikan Elvis Presley - Can't Help Falling In Love  dengan gitar coklatnya cukup melekat di ingatan. Menurut saya film ini tak cuma mengagetkan dengan kemunculan hantu-hantunya dan efek musiknya, tetapi juga menyelipkan nilai-nilai kehidupan seperti perjuangan seorang ibu single fighter yang menghidupi tiga orang anaknya, kasih sayang antara dua kekasih yang rela saling berkorban dengan apa saja, dan juga pentingnya kepercayaan untuk menyadari keberadaan sesuatu yang tidak selalu bisa terlihat oleh mata.

Diambil dari sini


-Tempat paling berkesan
Dua bulan kurang menjalani kerja praktik di Batan Bandung merupakan pengalaman yang tidak biasa. Rasanya nano-nano. Senang karena KPnya tidak di tempat terpencil sehingga sehabis kerja saya bisa langsung keluyuran main menikmati fasilitas kota Bandung. Bosan karena setiap jam 7.30 pagi harus datang ke lab yang mirip Laboratorium Kidas di ITB, kemudian termangu ria  menunggu larutan Fe2Cl3 dan ZnCl diaduk oleh magnetic stirer, batere hape mati habislah sudah. Buat saya KP di Batan merupakan perihal ujian kesabaran dan juga soal tanggung jawab. Di sini saya menyadari bahwa untuk bekerja tidak hanya perlu wawasan, tetapi juga keterampilan pada hal-hal teknis. Itupun tidak hanya bisa, tetapi juga harus cepat dan tepat. Bersama Nurul dan Della, dua orang teman saya berasal dari Tanah Minang, kami melaksanakan sebuah project X, bernama "Pembuatan Thin Film menggunakan metode Chemical Bath Deposition".
Jika kalian mengenal saya dari dulu, kalian tentu tahu saya sebenarnya orang yang cenderung pesimis dan juga hanya ingin mencari kesenangan, untuk melakukan project X itu dalam waktu dua bulan tentu merupakan hal yang terdengar sulit bagi saya, belum lagi memikirkan perihal kegagalan yang akan menunggu di akhir waktu, dan tetek bengek pemikiran buruk lainnya yang kerap terbesit. Tapi kemudian voila! Berkat dua orang teman saya dengan semangat optimisme mereka yang saya kagumi, kami bertiga berhasil melaluinya dan menghasilkan bentuk sewujud laporan KP di Batan. Alhamdulillah.


2016 merupakan tahun yang penuh dengan turning point ketika saya harus banting setir melupakan kepribadian saya yang kurang menguntungkan dan fokus melakukan hal terbaik yang saya bisa khususnya di bidang akademik, 2016 adalah saat-saat ketika saya harus mematikan rasa malu, takut, gengsi, dan juga ketidakenakan terhadap sosialitas untuk tetap menghasilkan performa yang baik dan menjaga kepercayaan. 2016 memang tahun yang menantang dan merupakan sebuah estafet kehidupan saya di kampus institut teknologi bandung. Semoga 2017 keadaan akan lebih tenang, karena saya telah lebih siap untuk memprediksi segala kemungkinan, baik dari perubahan jadwal, tuntutan yang mendadak, maupun sesederhana menyelesaikan tugas secara sempurna jauh sebelum badai deadline menghadang. Selamat datang 2017, I beg you!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bermalam Ala Gelandangan di Ibukota

Pantun Memantun Bersama Nabila

Jangan Mau Kehilangan KTM ITB