Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2013

Award-award yang Mestinya Diberikan Sekolah kepada Siswa

Saya turut prihatin ketika perpisahan kemarin ternyata banyak orang yang telah berkontribusi besar untuk kemajuan sekolah tidak mendapatkan award barang sedikit dari sekolah. Menurut saya, bila pengunjung teraktif perpustakaan saja memperoleh award berupa piagam penghargaan, semestinya ada pula award-award lain untuk kategori berikut: Penjaga Kebersihan dan Keindahan Sekolah Terkonsisten Bila saja sekolah memberikan apresiasi kepada siswa yang selalu menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan sekolah, seperti tidak membuang sembarangan, tidak pernah merusak tanaman, atau selalu memungut sampah di jalan ketika menemukannya dan membuangnya ke tempat sampah, tentu saja hal ini akan menciptakan kondisi lingkungan yang asri, bersih, dan terawat dengan baik. Siswa dengan Kehadiran 100% di Setiap Kegiatan Sekolah Berhubung memang banyak juga yang selama dari kelas X sampai kelas XII tidak pernah absen dalam KBM, maka beberapa syarat lain juga bisa ditambahkan, misalnya, kehadiran mentor

Enam Mimpi Gila Sebelum Tidur #1

~Menemukan metode yang tepat untuk mengetahui pandangan orang lain terhadap kita dengan hanya melihat mimik muka atau hasil tes mereka. ~Bikin perpustakaan yang maha megah, memiliki koleksi buku terlengkap dari masa ke masa yang memenuhi kebutuhan informasi semua lapisan dan kalangan, kalau bisa arsitekturnya ngalahin perpustakaan UI. ~Mempertinggi badan, minimal  setinggi Panjul (nama teman saya, tidak usah dibahas), maksimal setinggi orang  normal pada umumnya.           ~Profesional mainin lagunya Beethoven dan Mozart pake piano sambil merem. ~Menemukan jenis minyak goreng yang ga nyiprat ketika goreng ayam atau ikan tanpa tepung dan ga dikukus terlebih dahulu. ~Ngobrolin buku karangan saya di Starbuck sama J.K Rowling atau Ahmad Fuadi.  

Terjebak dalam Mimpi Lalu

Melihat langit tatapan nanar Jalanan itu tak lagi terbentang Sepertinya memang harus beralih bintang Karena ini mimpi sudah harus dikenang Tak mungkin lagi berjuang Ya, selamat membusuk dalam kedengkian Kepada siapa beroleh menang Pastilah hati meracau tak senang  Selama hidup bergelimang ketidakpuasan Masa lalu teruslah mengekang Sudahlah, Padamkan saja api mimpimu itu Daripada hati diracun mimpi Mimpi yang memaksa ingin dicapai Padahal eranya sudah menghilang Sudahlah, bahkan ilalang terus berkembang Tetapi sang hati masihlah bimbang Membeku dalam suramnya masa lalu Berharap ini semua hanya mimpi Eranya kan kembali Sayang saja ini ilusi Sudahlah, Sadarlah Mimpi lalu biarlah berlalu Karena mimpi dapat diganti Esok pagi  selalu menanti Sudahlah, Biar masa depan menghapus nistanya masa lalumu Biar mimpi baru membasuh bersih mimpi kelammu Biar tamu esok hari, menjadi tabib perih hatimu Biar saja dia pergi Mungkin gantinya lebih besar lagi Mei 2013 

Raditya Dika di Sekolah Keluarga

Gambar
Tadi sekolah gua kedatangan orang aneh dan ga penting gitu, katanya sih dia ngaku-ngaku sebagai Raditya Dika, "Ah kepedean bgt," pikir gua. Tapi pas dicek n ricek, eh ternyata dia emang Raditya Dika. Sudah banyak korban yang berjatuhan hanya karena kata-kata dari makhluk ini, ada yang dibilang Cherryball lah, girlband Qasidahan lah, Kumisnya masuk mic lah, haha, tapi anehnya para korban malah ketawa, dasar emang pada mau diledek kali ya,satu2nya yang gua iri dari mereka adalah mereka bisa foto bareng sama Dika. Tapi ya masa mau foto bareng doang kudu jadi korban bullying si Dika dulu :P #lupakan Gua nangkep beberapa perkataan dari dia, dan gua putuskan untuk ditulis di sini. Kali aja bisa jadi inspirasi, kalo talkshow cuma dapet ketawa tapi ga dapet pelajaran kan rugi, secara gua orang yg ga mau rugi. Akhirnya gua inget2 perkataannya yg lumayan rada penting. Diantaranya. "Maaf, Ya Maaaaf!!!" Kata Dika, kalo ngeledek atau maki-maki orang itu minimal harus min

Quote 7th May 2013

"Harga diri seorang juri sangat ditentukan dari kebenaran perkataannya."                          -Dyah Ayu K., waktu sama-sama jadi juri LCT Mekah 2013- Perkataan itu terlontar ketika gua, Fahad, dan Ka DA ragu dengan kunci jawaban soal yang menyatakan bahwa beringin termasuk dalam ordo Moraceae . Belum ada yang mengecek jawaban dari soal tersebut. Ka DA khawatir dan yakin kalau-kalau ada peserta yang hapal dengan taksonomi tumbuhan tersebut. Akan menjadi sangat fatal kalau jawaban mereka  benar, ternyata disalahkan, dan kita sebagai juri tidak membenarkan peserta itu dengan alasan ketidaktahuan. Cukup mengerikan.  " Ini men yangkut harga diri seorang juri ." Ka DA berujar serius. Tentu saja dengan segera kami mencoba googling lewat hp. Keadaan kalut pada awalnya. Ka DA bilang hapenya ga bisa ngenet, gua ga bawa hape, dan   fahad, satu-satunya harapan, ia mencoba googling lewat hp nya, cukup berat, detik-detik loading internet yang lambat sangat meningkatk

Imbas Buruk dari Fudul!!!

Berhubung capek buat ngomong formal, gua mutusin beralih ke gaya penulisan yang lebih ekspresif. Siapa coba orang yang ga pernah fudul? Pasti sedikit banyak lo orang udah pernah nerapin sifat yang satu ini. Fudul. Want to know something . Dan baru-baru ini di kenal dengan sebutan Kepo, adopsi dari bahasa Malaysia (punten kalo salah).  Sebenarnya kenapa manusia suka fudul? Tanya saja pada manusia? Lah jadi kita ini siapa? #abaikan. Tentu saja karena dengan mencaritahu informasi tentang orang lain sedikit banyak kita bisa mengenal orang itu, memahami pribadinya kenapa begini dan begitu, serta minimal kalo dia ulang tahun bisa tahu dia pinginnya apa atau bahkan dia ga sukanya apa. Tapi yang gua perhatiin ya, banyak juga justru yang jadi kepoers cuma biar bisa punya bahan buat gosip di antara temennya, contohnya aja si fulan, si fulan, dan si fulan. Yah lu tau lah pasti ada aja orang kayak gitu. Ga seru rasanya kalo ga ngomongin orang, apalagi kalo menyangkut info yang bener2