Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Prangko

Mari belajar bahasa Inggris sembari mempelajari serba-serbi Prangko.   The Indonesian term for stamp is "prangko", which was taken from the root of the term "franking", to indicate that payment has been made.  Prangko berasal dari bahasa latin "Franco" yang berarti tanda pembayaran untuk melunasi biaya pengiriman surat. Stamps are essentially paper assets, only the Government has authority to print them. Stamps are printed by the Indonesian Government Security Printing & Minting Co. - "Perum Peruri" - in Jakarta.  Hakikatnya, prangko adalah kertas berharga, sehingga yang berwenang menerbitkan prangko hanyalah Pemerintah. Pencetakan prangko dikerjakan oleh Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) Jakarta. When a stamp is stuck on a letter it shows that the sender has paid the cost of despatch, and then the Postal Service has the duty of conveying the letter to the given address. Dengan menempelkan prangko pada sepucuk

Stres

Seorang ahli psikoanalisa, Sigmund Freud berpendapat bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia, yaitu kenyataan, neurotik, dan moril. Kecemasan dapat menimbulkan reaksi langsung, salah satunya adalah stres. Menurut seorang neurolog kenamaan di Jakarta, Dr. P. Sidharta , tanda seseorang benar-benar dihinggapi stres adalah terjadi peningkatan kadar kortikosteroid yang merupakan hasil kelenjar anak ginjal, yang dirangsang oleh saraf bagian otak sebagai pusat dari emosi. Ada tiga tingkatan stres, antara lain stres mahabesar, situasional, dan kronik.  Dr. P. Sidharta mengemukakan sepuluh nasihat untuk menghindarkan stres. 1. Keluarkan isi hati yang mengganggu pikiran kepada orang yang dekat. 2. Kalau tegang karena sesuatu pekerjaan yang ruwet, tinggalkan dulu pekerjaan itu sebentar. 3. Kalau sedang sebal, lakukan pekerjaan fisik untuk melepaskan amarah. 4. Sekali-kali mengalah. 5. Cobalah menolong orang lain. 6. Selesaikan satu pekerjaan saja pada satu saat. 7. Ingatlah bahwa tid

Basa Sunda Wewengkon Bogor

Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing adalah jargon yang patut kita terapkan, larapkeun, dan apply bersama. Oleh karena itu, saya salaku urang Bogor merasa informasi berikut sepertinya cocok jika menjadi selingan konten di blog ini. Keterangan: Sunda Lulugu , letaknya di atas. Sunda Wewengkon Bogor, letaknya di bawah. Huruf warna merah menandakan e dengan curek   Ogoan  Aleman "Ih aleman budak t e h, ged e -ged e hayang diais." Lemes Alus "Can alus tipung t e h kudu ditutuan deui." Pisan Amat   Alus Bagus "H e h bagus amat man e h bajuna mah!" Pedit, kor e t Bap e t "Wah, si e ta mah jelema bap e t tara da e k barang b e r e ." Ngawangkong Cacahan "Saha nu keur cacahan t e h mani gand e ng, ih!" Osok Ilok "Tuh, Dadan mah bageur teu ilok hayang jajan." Engk e Engkin "Engkin ba e e njing ku abdi dipasihan, nya?" Sabaraha Baraha "Ieu teh janten baraha ?" E nt

Potensi Informasi dari Peta Kronologis Jalur Kereta di Jawa Barat

Gambar
Berbicara tentang kereta api di Indonesia tak pernah ada habisnya. Kereta melaju bukan tanpa halangan, ada kontur naik-turun yang harus diatasi agar kereta dapat melaju dengan aman dan nyaman. Dalam pembangunan jalur kereta terdapat kemiringan-kemiringan yang tak terhindarkan di beberapa titik. Kemiringan rute rel yang dilalui menandakan seberapa besar usaha perusahaan kereta api untuk membangun lintasan antardaerah. Kemiring Rute Rel Kereta Dari gambar di atas dapat terlihat bahwa ketika kereta dari Gemawang atau Jambu hendak menuju Bedono harus melintasi rel menanjak yang sangat curam. Begitupun ketika kereta dari Padalarang hendak ke Cianjur, dan dari Bogor hendak ke Sukabumi. Tentunya ada alasan masing-masing alih-alih melewati jalur memutar yang lebih landai, kereta dipaksakan harus melewati rute yang cukup menanjak. Alasan masing-masing ini menarik untuk dicari tahu lebih lanjut dari sumber-sumber yang mungkin ada. Rel beserta Tahunnya (Jawa Barat) Dari gambar di atas terlihat ba