Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2019

Loss of Memory

"Gua pengen ke sana lagi ah nyari pakaian lari, kemarin belum nemu yang nutupin sampe bawah, apa itu yang murah meriah itu?" "Ya apa?" "Lu bantu ingetin dong." "Ya gua aja gatau, inisialnya apa?" "Gatauu, yang belakangnya ada en en itu..." "Apaan sihhh!!" Dan toko itu pun bernama Decathlon. Disclaimer: Jangan berharap banyak kalo artikel ini berisi tentang cerita pendek, karena sebenarnya cuplikan di atas hanyalah pengantar untuk sebuah bahasan bernama Loss of Memory. Bukan, bukan memori RAM, ROM, flashdisk, cloud yang gitu-gitu... Kalo postingan ini lebih ke kenapa memorizing yang baik dan benar itu penting dalam perjalanan karir, dan gimana salah satu metode buat detoksifikasi memori kita yang suka hilang timbul itu. Jadi, marilah kita mulai saja bahasan kita. Yang pertama, kenapa sih memorizing itu penting buat dibahas? Memorizing itu banyak menyangkut komponen-komponen vital dari proses perjalanan karir kita.

Filosofi KRL Jabodetabek

Gambar
Transportasi berbasis rel bak memiliki privilege dalam melakukan mobilisasi. Berbeda dengan kendaraan darat lainnya, kereta menerabas berbagai medan yang ada untuk mengantarkan para penglajunya mencapai lokasi tujuan. Sungai, lembah, jurang, tembok perumahan, pekarangan warga, tak satupun yang menolak sang ular besi yang seolah memiliki portal pribadi, sesuka hati dalam memilih jalur yang ingin dilalui. Kereta listrik atau Commuter Line adalah jalan pintas nan praktis serta ekonomis untuk berpindah tempat secara cepat. Satu stasiun ke stasiun lainnya, saling memiliki kondisi geografis dan antropologis yang beraneka rupa. Kondisi yang kadang membuat penglaju membelalakan mata keheranan terhadap ketimpangan budaya dan fasilitas pada daerah stasiun yang dikunjungi mereka. Jaringan Commuter Line itu sendiri ibarat representasi Career Path yang dijalankan oleh lokomotif kereta kehidupan. Bak bermain monopoli, berkelana dari stasiun ke stasiun lainnya. Tempat yang memberikan kehendak bebas