Filosofi KRL Jabodetabek

Transportasi berbasis rel bak memiliki privilege dalam melakukan mobilisasi. Berbeda dengan kendaraan darat lainnya, kereta menerabas berbagai medan yang ada untuk mengantarkan para penglajunya mencapai lokasi tujuan. Sungai, lembah, jurang, tembok perumahan, pekarangan warga, tak satupun yang menolak sang ular besi yang seolah memiliki portal pribadi, sesuka hati dalam memilih jalur yang ingin dilalui. Kereta listrik atau Commuter Line adalah jalan pintas nan praktis serta ekonomis untuk berpindah tempat secara cepat. Satu stasiun ke stasiun lainnya, saling memiliki kondisi geografis dan antropologis yang beraneka rupa. Kondisi yang kadang membuat penglaju membelalakan mata keheranan terhadap ketimpangan budaya dan fasilitas pada daerah stasiun yang dikunjungi mereka.

Jaringan Commuter Line itu sendiri ibarat representasi Career Path yang dijalankan oleh lokomotif kereta kehidupan. Bak bermain monopoli, berkelana dari stasiun ke stasiun lainnya. Tempat yang memberikan kehendak bebas, apakah akan berhenti, untuk memilih berdedikasi di satu titik atau melanjutkan hidup pada kesempatan lainnya. Sebagai kelahiran Bogor, Stasiun Bogor menjadi titik awal saya untuk melangkahkan kaki mencoba berbagai peluang yang ada. Titik awal seringkali menjadi zona nyaman yang membuat kita ragu untuk bergerak dan memulai. Di tengah perjalanan, Tanjung Barat dan Pasar Minggu ibarat zona dilematis yang memaksa kita memilih, menikah dulu atau berkarir dulu, atau bisa juga keduanya berjalan beriringan.




Manggarai sebagai stasiun transit dengan percabangan paling banyak adalah cerminan titik quarter life crisis, jangan terlalu lama termangu di sini. Walau salah belok bisa saja menyebabkan deadlock, entah itu akan berakhir stagnan di Dipo Bukit Duri atau Dipo Depok, menutup usia ketika sedang berfokus menggeluti bisnis microstock, yang disimbolkan sebagai Stasiun Akhir Jakarta Kota, ataupun ketika tengah menggeluti karir sebagai perajin dengan lambangnya, Stasiun Akhir Tangerang. Tidak ada yang benar-benar tahu. Tebet, Sudirman, dan Palmerah sering menjadi primadona untuk disinggahi, karena di sini gaya hidup elit mencapai klimaksnya. Tapi boleh jadi segitiga Tebet-Sudirman-Palmerah hanyalah tujuan semu dari tujuan hidup sebenarnya.




Ada juga pilihan lain untuk berkarir di luar Pulau Jawa (melalui laut dimulai dari pelabuhan Tj.Priok atau Angke) atau bahkan ke Luar Negeri (dimulai dari percabangan Batu Ceper dan melesat ke Bandara Soetta). Atau memilih bertolak ke arah Banten dan menjadi pengusaha komoditas, atau bertolak ke arah Timur untuk pengusaha di bidang jasa.









Hidup adalah sebuah pilihan, entah itu memilih berhenti lebih awal di stasiun-stasiun tertentu, memilih persimpangan dengan kelanjutan karir yang sama sekali berbeda, atau memilih untuk tidak memilih turun di manapun. Bagi Anda yang memilih untuk tidak turun di stasiun jabodetabek manapun, kereta  akan tetap melaju mengikuti rel sebagaimana yang diarahkan oleh panah biru menuju ke arah Jawa bagian tengah dan timur yang menjadi representasi berkarir menjadi pengusaha di bidang jasa. Sila tentukan sendiri jalan cerita bidak monopoli Anda.

 

Sekilas Tabulasi:

Nama Stasiun
Career  State
Alasan
Bogor
Zona Nyaman
Titik keberangkatan awal
Citayam
Jasa Hiburan dan Liburan
Ada setu dan pasar malam
Cibinong
Industri FMCG
Banyak pabrik makanan
Nambo
Tambang dan Perkebunan
Wilayahnya masih hijau asri dan ada pabrik semen
Depok
Sejarawan / Budayawan
Terdapat turunan orang Belanda Depok, dan masih ada  bangunan zaman Belanda
Dipo Depok
Buntu
Jalur berakhir di situ
UI
Dosen
Area akademisi
Tanjung Barat
Menikah
Sering diadakan resepsi
Pasar Minggu
Karir
Kerapatan Ibukota mulai menyapa
Duren Kalibata
Kepenulisan
Ada Gatra
Cawang
BUMN
Ada Telkom
Tebet
Eksekutif Muda
Area padat korporat
Dipo Bukit Duri
Buntu
Jalur berakhir di situ
Manggarai
Quarter Life Crisis
Stasiun transit dengan pilihan percabangan paling banyak
Sudirman
Eksekutif Muda
Area padat korporat
Tanah Abang
Industri Tekstil dan Garmen
Ada pasar grosir pakaian
Duri
Aktivis
Nama stasiun yang tajam dan menusuk, sifat-sifat mengkritisi
Angke
Industri Perikanan
Dekat pasar ikan dan pelabuhan
Pasar Senen
Industri Travel
Stasiun kereta jarak jauh
Jatinegara
Dropshipper
Stasiun yang punya dua line untuk stasiun yang sama (Manggarai)
Pondok Kopi
Industri Food & Beverages
Kawasan dengan jalan dengan nama varian kopi
Bekasi
Casting Artis
Kondusif untuk menjaring bibit entertainment.
Metland Telaga Murni
Properti
Hunian nan elit banyak di sini
Cikarang
Pabrik Produksi
Banyak factory di sini
Gambir
Industri Travel
Stasiun kereta jarak jauh
Mangga Besar
Pariwisata Old is Gold
Banyak perihal tempo doeloe yang tak lekang oleh masa
Jakarta Kota
Freelance Microstock
Lokasi yang pas buat foto-foto
Palmerah
Eksekutif Muda
Area Padat Korporat
Batu Ceper
Lembaga Beasiswa
Stasiun yang menjadi percabangan menuju bandara internasional
Tangerang
Industri Perajin
Terdapat pabrik yang membuat produknya tanpa sistem otomasi.
Tanjung Priok
Logistik Ekspor Impor
Banyak kereta petikemas
Soekarno Hatta
Luar Negeri
Dari kereta menuju tanpa batas

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bermalam Ala Gelandangan di Ibukota

Pantun Memantun Bersama Nabila

Jangan Mau Kehilangan KTM ITB