Diambil dari sini Atas dasar empat alasan, saya dan teman saya sebut saja namanya Gunawan memutuskan untuk tidak ke Bogor dan menginap di rumah saya. Jumat, 30 Desember 2016, sehabis berjalan-jalan ria di ibukota, kami berkelana di kota tua sampai Magrib. Teman kami, sebut saja Budi, sudah kembali ke Bekasi selepas isya. Tinggal kami berdua di stasiun kota dan berencana untuk menikmati hiburan ditemani temaram lampu kota dan menjajal kuliner sepanjang jalan kota tua. Menjelang malam tahun baru, keadaan di kota tua kian malam kian ramai. Banyak pedagang makanan dan minuman menggelar ponco ataupun tikar di pedestrian untuk menjajakan dagangannya. Sempat terbesit di pikiran Gunawan kalo mereka hanya ingin bisa menginap di ibukota dengan kedok berjualan di ibukota. Hmm, entahlah. Sampai jam 8 malam keadaan masih adem ayem saja,kami terpesona dengan hiruk pikuk malam yang disemarakan oleh lampu-lampu kendaraan yang berseliweran, dan juga cahaya kelap-kelip yang bera...
Saya memposting hal ini bukan berarti saya telah kehilangan KTM (dan mudah-mudahan tidak akan pernah). Tak usah bertanya angin apa yang membuat saya kepikiran, yang jelas saya lagi kepingin saja memposting tentang ribetnya ngurus KTM yang hilang. Saya mengcopas informasinya dari wordpress salah satu alumni ITB, yaitu Annisa Fitri, Teknik Telekomunikasi STEI ITB 2007. Berikut pengalamannya ketika kehilangan KTM.... Setelah terjadi peristiwa penjambretan pada gw pada 21 Februari yang lalu di Fatmawati, Jakarta, gw terpaksa mengurus kehilangan ini itu. Mulai dari surat kepolisian, blokir kartu-kartu ATM, bikin KTP lagi, bikin kartu ATM baru, dan tentu ngurus KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) hilang. Surat kepolisian alhamdulillah cukup mudah, karena TKP lumayan dekat dengan Polres Jakarta Selatan di Blok A, jadi malam itu juga langsung dibuat. Polisi yang bertugas pun alhamdulillah baik dan ga rese, tumben. Blokir kartu ATM juga hal yang cukup mudah, kan sekarang call centre ...
suara nyamuk sangat mendengung sampai terdengar sampai ketapang mengapa kau bgtu bingung padahal pantun sangatlah gampang buah mangga sudah matang kllu mo ngambil pke nalar bikin pantun itu gampang krn kmu pintar klo laper masak margarine klo sakit harus dibedah terimakasih whai megurine pujianmu bgitu indah di jalan ad paku pakunya dari meja ayolah kawanku puji aku juga hujan rintik itu gerimis hujan uang luar biasa ayo kawan jangan pesimis kalo usaha pasti bisa kalau ujan pasti basah jalannya harus hati2 klu optimis itu susah karena harus dari hati ibu ngesop pake sasa dibantuin sama pembokat akhirnya kamu pun bisa ternyata kamu memang berbakat makan ayam bagian paha ayamnya aym mati aku harus berusaha agar bisa sukses nanti pinte diketok ada tamu kelihatannya sangat capai kudoakan cita citamu moga moga bisa tercapai dora punya peta petanya bisa disapa aku ga punya cita2 krn q gtw mo jadi apa aku ga beragama buddha aku ga suka tetang...
waah gw pengen lagii !! wkwk
BalasHapus