Saat hujan deras, tak sengaja pertama kali gigi seorang manusia beradu keras dengan jidat kepala salah seorang temen yang agak lebih pendek darinya, dan itu sangat konyol.
Bermalam Ala Gelandangan di Ibukota
Diambil dari sini Atas dasar empat alasan, saya dan teman saya sebut saja namanya Gunawan memutuskan untuk tidak ke Bogor dan menginap di rumah saya. Jumat, 30 Desember 2016, sehabis berjalan-jalan ria di ibukota, kami berkelana di kota tua sampai Magrib. Teman kami, sebut saja Budi, sudah kembali ke Bekasi selepas isya. Tinggal kami berdua di stasiun kota dan berencana untuk menikmati hiburan ditemani temaram lampu kota dan menjajal kuliner sepanjang jalan kota tua. Menjelang malam tahun baru, keadaan di kota tua kian malam kian ramai. Banyak pedagang makanan dan minuman menggelar ponco ataupun tikar di pedestrian untuk menjajakan dagangannya. Sempat terbesit di pikiran Gunawan kalo mereka hanya ingin bisa menginap di ibukota dengan kedok berjualan di ibukota. Hmm, entahlah. Sampai jam 8 malam keadaan masih adem ayem saja,kami terpesona dengan hiruk pikuk malam yang disemarakan oleh lampu-lampu kendaraan yang berseliweran, dan juga cahaya kelap-kelip yang bera...
duh diomongin -_-
BalasHapus