Random Story About Bandung: Bagian 1
2017-2018 saya masih menikmati masa-masa Gojek masih 3000 bahkan 2000! Akhirnya segeralah saya manfaatin
buat explore sana-sini, dari Cisitu sampai Buahbatu, dari Garuda sampai Cikutra.
Omong-omong soal Cikutra, Gornya cuman punya indoor, outdoornya gada fasilitas
sama sekali. waktu itu saya ke gor cikutra cuman buat nyobain nasi goreng
portal, hmm jujur aja sepertinya lidah saya masih bermasalah dalam merekam rasa
nasi goreng yang semestinya favorit kata orang ini.
Di Bandung
sendiri tak lengkap rasanya kalau tidak punya kartu boseh. Kartu untuk dapat
menggunakan sepeda di Bandung. Biasanya saya memulai bersepeda dari jalan Teuku
Umar dan selalu berakhir di titik yang sama, masjid Al-Ukhuwwah, tepatnya di
dekat Balaikota Bandung. Titik tap out itu dekat sekali dengan tempat minum
susu legendaris yang berdiri sejak zaman Belanda, Bandoengsche Melk Centrale. Saya
biasa memesan susu strawberry. Oh iya jam 7 sepeda sudah dapat dipinjam,
atmosfer Bandung sangat sejuk. Taman Cibeunying juga menjadi tempat
persinggahan saya, selain banyak pepohonannya, dekat situ juga ada Soerabi
notosoeman seharga 4000 saja per satu biji.
Best sweet
escape yang pernah saya rasakan adalah makan bakmi dan teh madu di warung lela.
Berbekal gojek yang masih murah saya melalui rute naik turun jalanan rumah yang
masih asri. Ah ingin rasanya beli rumah di sini.
Kalo tengah
malam bosan di kamar kos, dan kala itu sedang dingin-dinginnya, saya biasanya
makan indomie telor di Sadikin, habis itu minum teh leci di Mcd dan bergadang
sampai pagi. Ngeunah pisan.
Saya juga
maniak acara-acara di Bandung, tiap weekend saya pasti hadir di festival-festival
Bandung, dan mencoba roti sidodadi, satu yang belum kesampaian, roti sumber
hidangan. Ah semoga kapan-kapan sempat deh.
Komentar
Posting Komentar