Cerita dari Pergi ke Pergi
Remaja muda itu menyisir rambutnya, berpakaian rapi, dan memakai wewangian. Cuaca yang cukup cerah di malam minggu sangat mendukung untuk pergi ke luar. Dengan wajah berseri-seri ia mempersiapkan bawaannya, jangan sampai ada yang tertinggal. Penampilan yang mendadak rapi tentu saja memancing pertanyaan lumrah yang tak dapat dihindari. "Mau ke mana?" Ia menjawabnya dengan santai. Cukup satu kata saja, yang terdengar seperti nama buah berwarna kemerahan. Beberapa varian memiliki warna hijau, hanya saja perihal yang dimaksud memiliki pelafalan huruf vokal yang sedikit berbeda: Apel. Orang-orang di rumah hanya bisa menduga-duga dengan jawaban itu. Singkat, padat, dan penuh rahasia. Pergi ke bioskop, taman ria, atau mungkin tempat hiburan yang tak biasa. Ia bisa pergi ke mana saja. Jiwa muda anak kemarin sore yang ingin menentukan dunianya sendiri, tak bisa dilarang. Motor itu pun akhirnya pergi, menyisakan sayup-sayup keriuhan di kejauhan. Di usianya yang masih belia, anak muda ...