Sudah 17
Hari itu sudah lewat, sudah 17 tahun.
Gua pribadi masih bingung dalam menentukan jati diri, ke mana gua akan menjadi, jalan apa yang akan dipilih. Padahal usia ini semakin lanjut, ambigu, semakin bertambah tetapi juga berarti semakin berkurang. Kesempatan gua meraih pahala dan memaksimalkan hidup ini sudah berkurang sebanyak 17 tahun. Namun, yang gua raih selama 17 tahun itu, sepertinya masih biasa-biasa saja.
Tak ada gebrakan baru, tak ada perubahan signifikan. Labelling mereka terhadap diri ini masih sama.
Sosok yang belum dewasa.
Ke depannya akan ditentukan oleh langkah gua sekarang ini,
jadi anak kecil bertampang tua,
atau jadi pribadi dewasa yang semangatnya setangguh anak kecil kemarin sore.
Namun, bagaimana seharusnya perubahan itu terjadi? Masih samar dan suram.
Gua pribadi masih bingung dalam menentukan jati diri, ke mana gua akan menjadi, jalan apa yang akan dipilih. Padahal usia ini semakin lanjut, ambigu, semakin bertambah tetapi juga berarti semakin berkurang. Kesempatan gua meraih pahala dan memaksimalkan hidup ini sudah berkurang sebanyak 17 tahun. Namun, yang gua raih selama 17 tahun itu, sepertinya masih biasa-biasa saja.
Tak ada gebrakan baru, tak ada perubahan signifikan. Labelling mereka terhadap diri ini masih sama.
Sosok yang belum dewasa.
Ke depannya akan ditentukan oleh langkah gua sekarang ini,
jadi anak kecil bertampang tua,
atau jadi pribadi dewasa yang semangatnya setangguh anak kecil kemarin sore.
Namun, bagaimana seharusnya perubahan itu terjadi? Masih samar dan suram.
ciee mahen sering galau yeuh nyahaha~
BalasHapuswaktu kelas X betapa sombongnya gua yakin kalo Galau tuh ga mungkin bisa hinggap di diri gua
BalasHapustapi pas gua ngerasain sendiri dan mempunyai sebab untuk itu, Galau itu jadi makanan sehari-hari hoho