Bergerak di Arus Gelombang
Jika dunia adalah perihal keniscayaan, bahwa yang dikejar
dengan usaha keras pasti akan diraih, maka semua orang pasti tidak akan pernah berhenti
bergerak, karena setiap usaha yang mereka lakukan walau hanya bergeser 5 cm,
akan langsung terlihat dampaknya.
Realitanya dunia ini adalah tempat para manusia diuji.
Semisal walau dijanjikan setiap manusia memiliki pasangannya, harus tetap gigih
mencari jodoh yang dijanjikan itu. Kadang seseorang tak sampai pada umurnya,
ada pula yang baru menikah pada usia senjanya, ada juga yang berjodoh namun tak
memiliki keturunan. Adalah misteri, yang menjadi tanda tanya besar setiap insan,
bagaimana usaha yang memberi hasil itu? Karena kita tahu tak semua orang bisa
mencapai mimpinya.
Tapi, di mana letak iman dan ikhlas? Kalau percaya pada kuasa-Nya
sudah tak mampu. Bukan, bukan tidak percaya perihal kuasa-Nya, tetapi diri
inilah yang terlanjur malu untuk berharap, tak yakin bahwa doa dari seorang
yang tersesat akan diijabah.
Keadaan memang tak selalu mendukung. Tinta masa lalu yang
kelam telah lama mengering, Namun apa gunanya tergenang dalam penyesalan yang
stagnan, toh hidup sejatinya adalah sebuah arus gelombang yang terus bergerak.
Suka atau tidak suka inilah takdir sebagai manusia untuk terus berjuang, tinta sejarah akan terus tertorehkan setiap harinya. Walau
sudah telanjur hancur, seperti tak ada harapan di pagi hari, atau juga tak elok
rasanya berharap untuk diberi kesempatan kedua, manusia tetap harus bergerak, bergerak,
dan bergerak. Karena memilih bergerak atau tidak hari penghakiman akan tetap datang, dan mereka yang merugi adalah mereka yang berhenti bereksplorasi dan tidak mencoba lebih banyak hal untuk menjemput takdirnya.
Komentar
Posting Komentar