Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Di Balik Penggusuran Lapak di ST. Lenteng Agung

Gambar
Just see my twitter's time line, and get these:     Penghancuran Tanpa Ampun Porak poranda Suara yang Tak Didengar     And for the complete information, let's visit this 

Taun Baruan Pada ke Mana dan Ngapain?

Berikut jawaban dari temen-temen ane: g ada temen hen? gw k jawa plg kampung. taun baru ngerjain kartul hha   Imah weee Sepertiny hanya akn berdiam di rumah hen & tidur. Kukukuk :p di kamar ngerjain kartul haha Di rmh. Sm keluarga kayanya hen Di rumah, belajar. Mau ikut? :3 ngelatih pandawa kali hen, harus banget ikutan. Mungkin pelabuhan ratu. Lu? duduk manis di rumah dan nonton tv haha lu ? ngerjain tugas di rmh aja ga kemana mana dan ga ngapa ngapain a haha d rumah dan liat tv  ke rumah dan tidur dirumah aja bro. main. ahhahaha gak ngapa-ngapain di rumah aja paling kenapa? Bagi kalian yang jalan-jalan, bahkan sampe ke luar Jawa semoga lain tahun saya bisa seperti kalian T__T Buat temen-temen yang ga kemana-mana (karena mungkin solid sama gua) dan meringkuk di rumah masing-masing, gimana kalo kalian ngelakuin tantangan berikut supaya liburan kalian tuh ga ngebosenin parah hehe: ~ Lari pagi ke tempat kumpul olahraga terdekat di daerahmu, m...

Bogor Banjir, Jakarta....?

Gambar
Tenggelam, yah hal itulah yang membuat ane bersyukur kota Bogor insyaAlloh ga akan kebanjiran (hmm mungkin untuk saat ini). Jangan berharap ada solusi yang akan terpancar ketika membaca postingan ini, ane hanya ingin meluapkan syukur tak berhingga karena sampai saat ini jalanan depan rumah cuma digenangi becekan lumpur, bukan luapan air dari Cidepit maupun  Cisadane. Jakarta banjir, terlihat sangat mainstream memang, " Ah mereka kan sudah biasa kebanjiran ." Lebih dari itu gan, bayangkan gimana rasanya mereka tiap 5 tahun selalu dihampiri ketakutan dan prediksi ketidaknyamanan karena banjir yang selalu datang saat curah hujan di Indonesia sedang tinggi-tingginya. Coba ga usah jauh-jauh, bayangkan saja septik tank, got depan rumah yang penuh bakteri anaerob fakultatif atau obligatif berbahaya dan baunya cukup menusuk hidung, sama bak sampah yang ada tulang ikannya, pas banjir datang semua itu bercampur menjadi lautan air kotor yang menjijikan, dan masuk ke kamar tidurmu....

Bahas apa? Maunyamu?

Gua bingung mau nulis apa.Mau nulis tentang perubahan kurikulum gua belum menemukan data-data yang tepat akurat buat dikasih tanggapan, mau nulis puisi, bosen. Mau ngikutin updatenya koran maupun twitter, takutnya blog gua kehilangan identitasnya karena cuma mengemukakan hal - hal yang lagi trend. Oke mungkin gua kasih tau saja kabar gua liburan semester 5 ini. Sayang seribu sayang, liburan kali ini sama saja seperti sekolah di rumah, bagaimana tidak? Tugas karya ilmiah dan karya tulis dari sekolah harus dikumpulkan saat masuk. Bagaimana bisa menjadikan liburan sebagai momen untuk refreshing?

Brainstorming Judul Kartul

Pengaruh Pengajaran Bahasa Indonesia terhadap Gaya Bicara Siswa di Masyarakat Dampak Penggunaan Situs Jejaring Sosial sebagai Tempat Curhat Daya Tangkap Siswa dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya Penelitian mengenai Cara Meningkatkan Memori Jangka Panjang Dampak Nilai Buruk Suatu Pelajaran terhadap Antusias Siswa di Pelajaran Tersebut Dampak Ujian Nasional yang Dijadikan sebagai Parameter Seleksi Masuk PTN Hubungan  Onani terhadap Daya Ingat dan Daya Serap Pelajar Dampak Pacaran terhadap Prestasi Belajar Siswa Pengaruh Intensitas Shalat Malam terhadap Prestasi Belajar Siswa Perbandingan Prestasi Belajar Penghapal Al-Qur'an dengan yang Bukan Penelitian mengenai Manajemen Emosi Ketika Menjalani Ujian Air Putih dan Pengaruhnya terhadap Prestasi Belajar Pengaruh Gaya Mengajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Pengaruh Pola Makan terhadap Stamina

Resolusi 2013

Ga usah banyak-banyak, apalagi yang muluk-muluk. Cukup dibuktikan dengan sukses atau tidaknya lima resolusi 'sederhana' berikut. Menjelajahi sedikitnya sepuluh sudut  kota Bogor (atau kabupatennya) yang belum pernah didatangi, dan juga mencicipi sedikitnya sepuluh kuliner khasnya. UN dan S_MPTN ditaklukkan! Melakukan suatu penelitian bersama KIR Titanium. Batuk dan Pilek sembuh! Sehingga bisa minum minuman dingin. Menjadi mahasiswa teknik. (Aamiiin)  Hayoh Mahen! Bisa atau tidak?

Akhir Rapot Semester, Akhir Orientasi Nilai

Gambar
Alhamdulillah ada yang unpredictable, ada yang unsatisfied. Kecil besar itu udah biasa, kalo seandainya gua rangking 1 seangkatan itu baru yang namanya mu'jizat dan mungkin menyalahi takdir (hehe) Takdirnya itu gua cuma bisa meraih nilai biasa - biasa aja, tetapi justru karena biasanya itu kenapa juga ga bisa disyukuri? Setidaknya amanah untuk belajar sudah terpenuhi dan angkanya ga bikin gua sampe depresi dan makan cabe berhari-hari, walau totalitasnya masih berada di titik nadir. Ada beberapa nilai yang turun, tak disangka, yang menurut isu katanya nilai ga mungkin turun, tetapi tidaklah mengapa, kalau itu nilai hasil dari kejujuran gua dan sang guru, hasil dari pengamatan guru itu secara objektif (mungkin ada jg subjektifnya but how?) , gua kira gada yang perlu dipermasalahkan, dan rasanya agak bangga juga kalau hasil gua yang ga di'olah' itu aja udah segitu, gimana kalo beliau-beliau tau nilai gua semester kemarin, hehe. Bicara tentang rapot semester 5 gua, te...

Kiamat Besar yang Mereka Risaukan

Mengapa orang lebih suka merisaukan hal yang belum pasti, ketimbang mengusahakan hal yang sedang ada di depan mata. Ngobrolin kapan terjadinya akhir dunia? Buat apa?  Toh mau besok, mau lusa, mau tahun depan, mau beberapa tahun lagi, atau berabad-abad lagi bukankah ada yang lebih penting daripada kiamat dunia, yakni kiamat kecil yang kerapkali kita lupakan? Jangankan kiamat besar yang meluluhlantakan seluruh dunia langit dan bumi beserta isinya, kiamat kecil yang kita kenal dengan nama kematian pun tak pernah kita tahu kapan datangnya. Bukankah lebih baik memfokuskan dan mengintropeksi diri telah siapkah bila saat itu datang? Saat di mana kita dituntut atas segala amal yang kita kerjakan dan menuai apa yang kita perbuat, sesederhana itu. Ketimbang menimbang-nimbang mengenai waktu terjadinya kiamat besar. Jika kita lebih khawatir terhadap kiamat besar daripada kematian, kok bisa? Bukankah pada hakikatnya sama - sama meninggalkan dunia fana ini? sama-sama menghadap Sang Pencipt...

Ketakutan terhadap Hal yang Belum Pasti

Perubahan semestinya disikapi dengan sambutan gembira. Keberlanjutan seharusnya dipersiapkan dengan persiapan yang matang dan siap siaga. Namun, akhir - akhir ini justru ane diliputi rasa takut kurang berdasar terhadap perubahan itu. Salah satunya adalah ketakutan akan kenaikan harga suatu produk yang selama ini jadi favorit Lihat saja, betapa tiap lebaran tiba harga-harga mendadak naik dan sangat jarang untuk turun kembali setelah melambung tinggi. Ketakutan terhadap kemungkinan terjadinya perubahan harga menyebabkan ane menjadi sangat freak terhadap produk tersebut, timbul rasa ingin mengkonsumsi produk itu sesering mungkin sepuas mungkin sampai pada akhirnya harga produk itu naik. Merugikan kocek  memang, juga menggeser skala prioritas pula. Keberlanjutan, ini soal jenjang yang sama sekali berbeda dengan tingkat sekolah. PTN, mendengar orang lain berkata bahwa di jenjang ini pelajar kebanyakan akan bersifat dingin, individualistis, dan menurunnya tingkat empati serta simpati...

Inilah Komentar dan Ciri-ciri Mahasiswa Lama Lulus

Kuliah jam: 07:00 – 09:30 : Masih ngantuk nih! 09:30 – 12:00 : Laper, belum sarapan! 12:30 – 15:00 : Ngantuk nih abis makan siang! 15:00 – 17:30  : Ga konsen udah sore, capek! 18:30 – 21:00 : Kok malem2 kuliah?! Kuliah hari Senin: Belum panas nih, masih kebayang-bayang weekend kemaren. Kuliah hari Jumat:  Belajarnya ntar aja, udah ga sabar weekend besok. Kuliah hari Sabtu: Masa iya kita kuliah weekend2 gini?! Dikasih tugas banyak:  Wah gila, tuh dosen ngasih tugas ga kira-kira. Dikasih tugas dikit: Eh, gue besok nyontek lo aja ya, dikit ini. Dikasih tugas susah: Anjir susah banget! Liat dong yang udah beres! Dikasih tugas gampang: Yaelah gini doang, buat males, dosennya ga mutu. Ga dikasih tugas: asik bisa main-main. Dikasih tugas: main dulu deh, tugasnya ntar. Ada Presentasi:  Lo aja ya yang ngomong di depan ntar. Kuis mendadak: Pak belum belajar!! Kuis minggu depan: Let it flow aja liat minggu depan. Semoga teman-tema...

Sudah Sampai di Batas Akhir Perjuangan Mengejar Undangan

People who care : "Emangnya udah bagi rapot semester 5?" Me                      : "Belum, nanti tgl 21 Desember, hanya saja  UASnya sudah selesai, dan minggu depan tinggal remed-remed UH saja!"   Semester 5, akhir dari penilaian jalur undangan Well, gua udah ga bisa berbuat apa - apa lagi untuk berjuang mengamankan posisi gua di jalur undangan, di semester 5 ini. Ulangan umum telah berakhir, dan kini gua tinggal memenuhi segala yang belum tuntas dengan mengikuti remedial dan menyerahkan tugas. Saat mengetahui bahwa para penyandang rangking 5 besar itu menyebut fakultas "X" dalam impian mereka, gua hanya tertunduk lesu dan mencoba optimis bahwa bersaing memperebutkan kursi di fakultas "X" dengan mereka bukanlah merupakan hal yang mengerikan. Ya, kalau bukan mengerikan mungkin meragukan. Apa lagi yang harus diusahakan ? Mempengaruhi dan mengubah pemikiran mereka ten...

Web di Mata Seorang Pemula

Gambar
Sepertinya untuk sekarang ini belum bisa beralih pada web, meskipun diiming-imingi hal - hal menggiurkan seperti ladang uang dunia maya, kepercayaan pihak luar,  dan lain sebagainya. Bagi saya sebagai pemula dalam dunia web, blogspot masih menjadi juara satu sebagai tempat ternyaman untuk memostingkan tulisan dibandingkan web. Jujur saja, saya masih agak kerepotan dengan web. Di mulai dari pengaturan Alignment dan Font yang sangat tidak leluasa karena butuh pembagian class dan lain sebagainya. Belum lagi upload ke hosting yang butuh kesabaran karena memakan waktu yang lama, dan seringkali terjadi error yang tidak jelas. Yang ada pasti saya akan malas memperbaharui kontennya, dan akibatnya web saya jadi basi. Mungkin saja Anda benar jika mengatakan bahwa saya belum menemukan cara efektif menggunakan web karena saya memang tidak memiliki buku apapun tentang hal itu, hanya modal kebaikan orang - orang sekitar, dan bantuan Mbah Google . Template dari luar pun tidak jadi saya...

Web Enjoy In Bahasa

http://enjoyinbahasa.comze.com tempat di mana rasa  kecintaan Anda terhadap bahasa Indonesia diuji

Ini Tanda Apa?

Gambar

Lagi Awal Belajar Bikin Web

Gambar
Berharap kalian yang pro, atau minimal luwes membuatnya, bisa menuntun gua membuat bentuk yang lebih bisa disebut web.

Setengah Sa'i untuk Keterlambatan

Entah siapa yang memprovokasi semua ini, penutupan gerbang setelah jam 7 lewat 5 menit  Padahal mah biasanya, 7 lewat 10 pun , siswa masih bisa masuk ke kelas tanpa surat.  Namun, yang jelas aturan baru mendadak yang dibuat pada hari Selasa tanggal 13 November 2012, cukup membuat kebakaran jenggot para siswa yang biasa mengandalkan toleransi 15 menit setelah tadarus, termasuk gua. Bayangkan gua yang biasanya tidak terlalu panik saat baru berangkat 6.45 dari rumah, harus menerima kenyataan kalo kali ini tibanya gua di sekolah pada jam 7 lewat 10 menuai hukuman setengah sa’i. Yah, setengah sa’i atau lebih tepatnya dikurangi lagi setengah, sehingga menjadi angka 3.   Kami, para siswa yang ‘sedang sial’,   harus berlari dari gerbang dalam ke gerbang luar sebanyak 3 kali untuk mendapatkan tiket masuk pada jam 7.10 ke atas, yang diawali dulu dengan pembukaan marah-marahnya sang pembina.  Tidak hanya menegur keras para siswa yang terlambat, sang pembina...

Sudah 17

Hari itu sudah lewat, sudah 17 tahun. Gua pribadi masih bingung dalam menentukan jati diri, ke mana gua akan menjadi, jalan apa yang akan dipilih. Padahal usia ini semakin lanjut, ambigu, semakin bertambah tetapi juga berarti semakin berkurang. Kesempatan gua meraih pahala dan memaksimalkan hidup ini sudah berkurang sebanyak 17 tahun. Namun, yang gua raih selama 17 tahun itu, sepertinya masih biasa-biasa saja. Tak ada gebrakan baru, tak ada perubahan signifikan. Labelling mereka terhadap diri ini masih sama. Sosok yang belum dewasa. Ke depannya akan ditentukan oleh langkah gua sekarang ini, jadi anak kecil bertampang tua, atau jadi pribadi dewasa yang semangatnya setangguh anak kecil kemarin sore. Namun, bagaimana seharusnya perubahan itu terjadi? Masih samar dan suram.

Nilai Sembilan Pertama di Tes LMS

Gambar
Agaknya nampak berlebihan jika gua bilang hal itu adalah sebuah anugerah yang luar biasa. Dapet nilai 9 di lms mate, yang mengerikan dan meneror dengan waktu dan tombol submitnya. Karena sejujurnya, gua belum pernah dapetin nilai segitu, bahkan 8 pun hanya saat remed. Walaupun ada yg juga bertutur,  "Ah nilai 9 tuh standar, banyak kok yg dapet segitu."  "Matriks ya, si anu aja bisa dapet 8, wajar lah." Mereka boleh berpendapat begitu, tetapi 100% gua yakin mereka ga pernah tau gimana fobianya gua sama kecaman waktu serta hasil tak terduga di balik tombol submit itu. Gimana rasanya me-munafik-an diri seakan-akan emang gua tuh bisa setenang air, dan secuek-cueknya apatis. Gimana gua mencoba bertahan pada kemampuan diri sendiri, di saat oknum-oknum licik menempuh 'jalan pintas'. Mungkin pandir dan terkesan egois, jika gua mengutuk sistem lms yang buta akan makna sebuah usaha mencari jalan keluar , dan menyalahkannya atas nilai-nilai yang tak kunjung me...

Meanwhile Absen....

Gambar
Jangan berlagak engga tahu C di sini maksudnya apa :)

Menghadapi Dunia 'Kebebasan'

Gambar
Dunia yang mereka sebut dengan ranah kebebasan, memilih dan bertanggungjawab mandiri pada setiap konsekuensinya. Namun aku lebih senang menyebutnya dengan dunia tanpa proteksi dan toleransi. Kuliah. Beberapa waktu yang lalu sebelum sampai di penghujung putih abu ini, sempat ingin mempercepat waktu, melemparkan seragam penuh aturan itu ke tempat sampah, karena ingin merasakan betapa lapangnya dunia kuliah yang sarat dengan pilihan, tetapi  barulah di akhir, ternyata nampak kalau yang namanya "Kebebasan Memilih" adalah "Keharusan Memilih" . Ya, kata 'harus' jelas berbeda dengan kata 'bebas'. Kata 'harus' menandakan sudah bukan saatnya lagi kita boleh meraup semuanya, tetapi saatnya kita harus memutuskan mengambil yang terbaik dari semua yang kita anggap baik. Setiap pilihan penuh dengan konsekuensi yang tidak main-main, memilih sesuatu untuk bertanggungjawab terhadapnya. Mungkin inilah salah satu alasan kegalauan seorang anak kelas 3...

Tidak Cepat Puas atau Sulit Bersyukur?

Anda – anda yang masih sekolah, dan juga saya pasti deh pernah sekali saja banding-bandingin   nilai sendiri sama orang lain. Habis liat , kadang nyengir karena nilai sendiri lebih gede, seringnya cemberut karena nilainya ternyata ga spektakuler amat, bahkan kalah jauh di bawah nilai si ‘itu’.    Terus sesekali mengumpat keras “ Aduh nilai gua jelek, atau kecil amat ya, bete hasilnya ga memuaskan .” Ternyata ada seorang teman di samping Anda sedang berusaha menabahkan hati karena sadar nilai Anda, yang mengumpat,   lebih besar daripada nilai yang ia peroleh. Pernahkah Anda atau saya sendiri menyadari betapa sakitnya orang-orang di bawah kita?   Mendengar pengklaiman ‘jelek’ atau ‘ hina’ terhadap nilai kita sendiri yang ternyata belum seberapa buruk bila dibandingkan mereka yang lebih malang itu? Memang tiap orang punya standar terhadap hasil terbaik yang bisa mereka peroleh,   akan tetapi waspadalah jika standar diri yang tinggi itu membuat kit...

Birokrasi yang Menghalangi Kreasi, Perlukah?

Sedang tidak suka dengan cara sebuah instansi yang membatas-batasi kuota peserta didiknya untuk mengikuti kompetisi,  tanpa alasan yang jelas. Terlalu banyak? Itu menurut saya bukan alasan yang bijak, soal biaya kan sudah diputuskan untuk ditanggung sendiri tanpa subsidi, apa lagi toh? Cuma minta perizinan kok , bukan minta ‘sesuatu’.  Di dunia ini ada yang namanya peluang, kalau peserta kompetisi dianalogikan sebagai ruang sampel, maka bukankah ruang sampel yang banyak,  peluang menangnya akan lebih besar? Itu dari segi matematika. Dan lagi, dengan mengobrak-abrik seenaknya tim  yang dibentuk oleh peserta didik jauh-jauh hari tanpa kompromi sedikitpun , di mana letak rasa menghargai?  Perlukah birokrasi jika sudah jelas hitam putihnya?