Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

Dayang Suriani

Gambar
Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru   Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku   Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku   Sebagai prasasti terima kasihku   Tuk pengabdianmu Begitulah bunyi lirik lagu Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, yang akrab di telinga kita. Marak disenandungkan pada Hari Guru Nasional yang jatuh pada tanggal 25 November ini. Hari guru disahkan oleh Keputusan Presiden No.78 Tahun 1994, berdasarkan tanggal berdirinya Organisasi PGRI pada 1945 yang dibentuk pada Kongres Guru Indonesia. PGRI sendiri merupakan kelanjutan dari cikal bakalnya yang bernama Persatuan Guru Hindia Belanda yang bertujuan memperjuangkan persamaan hak dan posisi guru pribumi dengan pihak Belanda. Ibu Suriani dengan 6 dari 11 Buku yang Ditulisnya Diambil dari sini Guru merupakan orang tua kedua setelah orang tua yang mengasuh kita sejak kecil. Dengan kata lain, guru juga menjadi salah satu kontributor krusial setelah keluarga yang membentuk kepribadian pu...

Why Adulting is Hard?

Gambar
Menurut saya ada beberapa hal yang bikin  beranjak dewasa itu kerasa berat banget. Dan hal itu sesepele kayak: 1. WC yang bersih hanya diperoleh dari ketahanan kita menahan rasa jijik. Sebuah ironi karena kita sebagai orang perlente yang hanya bisa menggunakan WC yang bersih, ternyata harus bertahan pada hal yang kita benci : sesuatu yang kotor. Segala yang bersih dan nyaman hanya bisa diperoleh dari rutinitas membersihkan, dan membersihkan selalu berkaitan dengan hal yang kotor. Bisa saja sih kita menggunakan jasa bersih-bersih, tapi jasa apapun pasti masang tarif sesuai demand, zaman skrg apa sih yang ga naik harganya? Mau sampai kapan bergantung sama jasa bersih-bersih? Jadi pada akhirnya akan repot sendiri kalau kita mencoba memungkiri bahwa eksistensi WC bersih adalah buah hasil ketahanan kita menghadapi WC yang kotor. 2. Dapetin uang sebesar 3000 sesepele buat bayar ongkos jarak dekat itu ga selalu gampang. Untuk memahaminya, coba deh kita sama-sama balik ke tools st...

Yang Lebih Penting dari Gaji

Gambar
Buat saya dalam memilih tempat kerja, gaji bukan segala-galanya. Yang terpenting justru adalah yang satu ini. Posisi Bukan, bukan posisi sebagai kepala, manajer, ataupun supervisor. bukan seperti itu, karena siapa juga saya yang hanyalah sebagai Fresh Graduate, tiba-tiba berani melamar pada posisi prestisius seperti itu. Yang saya maksud posisi, adalah posisi tempat kerjanya. Bukan sekadar yang dekat dari domisili. tapi lebih dari itu. Lah kenapa? Karena posisi yang strategis menentukan seberapa worth it waktu dan experiences yang dikerahkan.  Saya ingin letak tempat kerja yang memberi pilihan transportasi umum, yang memberi saya banyak insight sekali saya melipir ke luar. Kawasan yang padat karya, padat cerita, heterogen penduduknya, 24 jam cafenya, dan terdapat inkubator kreativitas sana-sini. Itulah yang saya cari. Lantas, di manakah daerah tempat kerja yang saya inginkan itu? Eng ing eng.... Ini dia Kawasan Tempat Kerja Ideal

Keunikan Jalur Citayam - Nambo

Gambar
Sepintas  jalur percabangan ini terlihat nanggung, seperti jalur iseng yang dibangun untuk sekadar memenuhi keinginan masyarakat Nambo yang ingin merasai bagaimana rasanya naik kereta. Wah kalo gitu, warga Sawangan dan Cibubur juga mau dong. Usut punya usut sebenarnya menurut Grand Design yang ada, jalur ini akan menjadi lingkar kereta api paling luar dari jaringan rel jabodetabek. Lingkar luar ini tadinya akan menyambung ke Parung Panjang dan Cibitung dengan stasiun Citayam sebagai pusatnya. Tujuannya agar kereta barang tidak perlu memasuki Jakarta untuk mengantar barang ke daerah Merak dan juga Cikarang. Akan tetapi proyek ini pun mangkrak karena krisis moneter pada tahun 1997. Keunikan jalur ini di antaranya adalah merupakan salah satu jalur commuter line yang melintasi kawasan yang masih asri. Jalur ini adalah satu-satunya jalur commuter line dengan  rel tunggal. Selain itu ada dua stasiun non-aktif di jalur ini, dan yang menjadi tak habis pikir adalah dua stasiun in...

Stasiun Tanjung Priok

Gambar
Disclaimer: Alasan membuat post ini adalah karena keresahan bahwa di stasiun Tanjung Priok mulai agak sedikit terkesan dilarang untuk foto-foto. Penumpang KRL cepat-cepat diminta ke luar dari area stasiun ketika Commuter Line berangkat dari stasiun ini. Post ini sebenarnya lebih sebagai sebuah kliping ketimbang tulisan, yang bertujuan agar tulisan-tulisan tentang Tanjung Priok tidak tercecer begitu saja di dunia maya dan tak lekang oleh masa. Diambil dari sini Zaenuddin HM, dalam bukunya “212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe,” setebal 377 halaman, diterbitkan Ufuk Press pada Oktober 2012, menjelaskan asal-usul nama Tanjung Priok, yang antara lain konon berasal dari kata tanjung dan priok. Kata tanjung artinya daratan yang menjorok ke laut dan kata priok (periuk) yakni semacam panci masak dari tanah liat yang merupakan komoditas perdagangan sejak zaman prasejarah. Diyakini pada masa itu banyak diproduksi dan dijual belikan panci model periuk di daerah tersebut. Versi lai...