Yang Lebih Besar dari IPK

Putra & Pratiwi (2005) menjelaskan bahwa menurut survei dari 457 pengusaha yang dilakukan oleh National Association of Colleges (NACE) tahun 2002 di Amerika Serikat, diperoleh kesimpulan bahwa Indeks Prestasi (IP) hanya no 17 dari 20 kualitas penting dari seorang lulusan universitas, sedangkan untuk kualitas yang dianggap lebih penting cenderung bersifat tidak terlihat wujudnya (intangible) yaitu disebut sebagai soft skill.

Sumber diambil dari sini
Marilah kita perinci satu per satu....

Berkomunikasi
Kemampuan ini sudah mencakup kemampuan mengasosiasikan memori dan merekonstruksinya menjadi story telling yang menyenangkan untuk disimak oleh recruiter. Selain bercerita, kemampuan memahami maksud pertanyaan dan tanggapan dari recruiter juga sangat penting.

Integritas
Walau tidak bisa dinilai secara jelas pada sesi wawancara, umumnya recruiter berasumsi nada bicara yang tiba-tiba terlihat berubah dengan cepat pada penjelasan suatu bagian cerita, atau mata yang mendadak berputar-putar tidak tenang, atau pola lainnya yang lain daripada yang lain tiba-tiba muncul begitu saja dapat mengindikasikan kebohongan atau bluffing dari seorang kandidat.

Kemampuan Bekerja Sama
Hal ini terlihat jelas pada sesi FGD maupun LGD, tentang bagaimana perilaku kandidat terhadap kandidat lainnya, terlalu mendominasi atau malah bingung sama sekali untuk menimpali.

Kemampuan Interpersonal
Hampir sebelas dua belas,tetapi skill ini lebih kental dengan hal-hal influencing seperti negosisasi, selling, promoting, yang umumnya bisa dirasakan langsung oleh recruiter mengenai seberapa berpengaruh kandidat yang ada di hadapannya.

Etos Kerja yang Baik
Datang tidak terlambat dan memakai pakaian yang semestinya biasanya menjadi indikator dalam hal ini.

Memiliki motivasi
Air muka kandidat yang berubah datar dan tidak antusias saat mendengar penjelasan tertentu dari recruiter dapat menjadi standar pertimbangan tersendiri apakah kandidat akan bersemangat di posisi ini atau tidak.

Mampu beradaptasi
Kandidat diberikan pertanyaan-pertanyaan di luar ekspektasi, yang kadang terlalu bersifat memojokkan. Dari sini dapat terlihat apakah kandidat mampu tetap lihai menjawab dengan jawaban terbaik atau terbawa tekanan recruiter.

Analitikal
"Apa yang kamu ketahui tentang ... ?"
"Apa improvement yang diberikan dan bagaimana eksekusinya dalam kurun 3 bulan?"
"Bagaimana cara membuat customer tetap nyaman dengan metode pembayaran digital?"

Dari sini dapat dilihat apakah kandidat benar-benar paham hakikat dan perihal apa yang dia kerjakan.

Kemampuan Komputer
Tugas Online atau Take Home Test biasanya sudah cukup menjadi parameter penilaian.

Kemampuan Berorganisasi
Lagi-lagi ini terlihat jelas pada sesi FGD atau LGD. Atau bisa juga dilihat dari jawaban kandidat atas pertanyaan mengenai bagaimana kondisi kerja yang membuat kandidat tidak nyaman, bagaimana keberhasilan kandidat meng-handle project? bagaimana kegagalan terbesar kandidat meng-handle project? Bagaimana menghadapi karyawan yang hilang-hilangan, dan sebagainya dan seterusnya.

Berorientasi pada Detail
Beberapa perusahaan, seperti industri kreatif pertelevisian, menguji langsung kandidat dengan meminta kandidat melihat apa yang salah, baru, atau kurang pada iklan yang ditayangkan. Beberapa lainnya hanya memberi pertanyaan terbuka, untuk menunggu kandidat mengucap keyword yang merupakan detail penting satu-satunya yang patut diperhatikan.

Kemampuan Memimpin
Sebelas dua belas dengan kemampuan berorganisasi, kandidat diharap mampu berpikir secara big picture thinking dan memberikan solusi yang mengutamakan kepentingan umum secara bijak dan mampu bersosialisasi dengan berbagai kalangan.

Percaya Diri / Confident
Tentu saja kandidatlah yang harus lebih banyak bercerita dengan artikulasi, intonasi, dan dalam tempo sebaik-baiknya, bukan sebaliknya.

Berkepribadian Ramah
Apakah kandidat pernah tersenyum atau tertawa, atau hanya merengut, kikuk, kaku, dan tegang?

Sopan/Beretika
Setidaknya kandidat harus mengetahui norma di masyarakat atau common sense yang berlaku. Berkelakar pada tempatnya. Menunjukkan gestur yang sewajarnya.

Bijaksana
Sebelas dua belas dengan kemampuan analitikal. Apakah kandidat terkesan terburu-buru dalam memberikan solusi, atau sudah terlebih dahulu merunut satu per satu akar masalahnya, berbagai kemungkinan, menggunakan asumsi, data, dan fakta, baru menyimpulkan?

IPK >= 3
Ya, dan akhirnya kita sampai di bagian ini. Ternyata IPK hanya faktor ke-17 dari sekian kompetensi yang diharapkan oleh perusahaan. Tak jadi soal, misalkan kamu memiliki IPK sebesar 2.84, maka jadilah seorang kandidat dengan IPK 2.84 terbaik se-Indonesia, kalau perlu sedunia.

Kreatif
Kandidat dapat memberikan terobosan-terobosan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Bukan maintenance, bukan improvement, tapi great innovation!

Humoris
Siapa lagi yang bisa membuat teamworking di suatu divisi fungsi menjadi produktif dan bersifat langgeng kalo bukan karyawan-karyawannya sendiri.Untuk itu, diperlukan pula sisi humoris sebagai variasi di tengah kejenuhan bekerja. Jangan sampai lupa membuat recruiter tertawa.

Kemampuan Entrepreneurship
Skill ini erat kaitannya dengan sifat berdikari dan mandiri. Apakah kandidat cenderung lebih berharap banyak kepada perusahaan, atau memiliki hobi dan minat lain yang memang terbilang produktif sehingga dapat menyokong kebutuhan rohaninya sehingga perusahaan tidak terlalu perlu untuk memberi treatment yang berlebihan.

Simpulannya, IPK hanyalah setitik kecil, dibandingkan berbagai value lainnya yang masih harus dikejar karena itu yang diharapkan oleh perusahaan. Lulus dengan IPK tertentu tidak serta merta membuat segalanya terpenuhi. Pada akhirnya yang terpenting adalah performa (penerapan asosiasi berbagai kualitas) yang dapat kita optimalkan pada sesi sesingkat dua jam dalam ruangan wawancara itu. Berceritalah dan buat mereka terkesan dengan kelihaian Anda! Semoga beruntung.

Sumber:
Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Surakarta pada artikel berjudul Pengalaman Berorganisasi dalam Membentuk Softskill Mahasiswa oleh Suranto, Famila Rusdianti, Pendidikan Akuntansi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bermalam Ala Gelandangan di Ibukota

Jangan Mau Kehilangan KTM ITB

Pantun Memantun Bersama Nabila